Sebelum Kurikulum 2004, banyak dikenal metode atau tehnik mengajar. Tehnik-tehnik atau metode itu banyak mengarah pada guru aktif, sehingga kurang membangkitkan semangat kerja dan motivasi peserta didik, dan peserta didik tetap saja pasif.
Pembelajaran dengan mendengar akan berbekas pada peserta didik sebanyak 25%, pembelajaran dengan melihat akan berbekas kepada peserta didik sebanyak 50%, dan jika melakukan dan mengerjakan akan berbekas lebih dari 75%. Tentu besarnya persentase pemahaman peserta didik akan lebih baik lagi jika bertahan sepanjang hayat.
Model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas, yaitu segala cara yang dilakukan guru bisa berupa metode, cara, tehnik, atau apa saja untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk aktif, berkembang, dan mengembangkan diri. Model-model pembelajaran ini dapat diperoleh dari pengalaman orang lain yang telah melakukan, buku atau hasil kreasi kita sendiri sesuai dengan kondisi dan situasi sekolah.
Perlu dipahami oleh setiap guru bahwa guru memiliki otonomi yang tidak dapat diintervensi oleh siapapun sehingga ketercapaian SKBM melalui suatu proses pembelajaran dengan standar mutu pendidikan dapat tercapai.
Model pembelajaran yang lahir karena peserta didik, seringkali menjadikan apa yang dilihatnya menjadi model bagi dirinya sehingga akan meniru semua tingkah, gerak, laku, dan semua yang menjadi idolanya. Dari sini memang lahirnya filsafat Taman Siswa 'Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani'. Jadi sebisa mungkin kita harus mengemas sesuatu model dengan sebaik-baiknya karena ketertarikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu dapat dimulai dari penampilan dan guru, kepiawaian guru mengajar, dan penguasaan materi oleh guru yang bersangkutan.
Model pembelajaran secara umum dibedakan menjadi 3 macam, yaitu model pembelajaran langsung 'Direct Instruction', model pembelajaran kelompok 'Learning Community', dan model pembelajaran berdasarkan masalah 'Problem Based Instruction'.
Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi yang bersifat deklaratif, model pembelajaran kelompok digunakan untuk kerja yang membutuhkan bantuan orang lain, dan model pembelajaran berdasarkan masalah dikhususkan agar peserta didik dapat memberikan penyelesaian suatu masalah yang sedang dihadapi pada pembelajaran saat itu.
Pada ketiga tehnik di atas, guru bertindak sebagai motivator yang akan membuat kegiatan belajar-mengajar berlangsung dengan baik.
(Disalin dari buku TIK SMA 2)
0 komentar:
Posting Komentar